. .

time is money

Pemilihan Material

Untuk mendapatkan hasil produksi dengan kualitas baik, tentu saja kami mengawali proses produksi kami dengan menyediakan bahan/material pilihan. Diantara material yang memegang peranan penting dalam proses produksi beton adalah :
           
1. Semen :


Tipe-tipe Semen
Semen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Standard amerika menyebutkan terdapat 5 tipe semen dari tipe 1 – 5. Perbedaannya terdapat pada komposisi kimia yang disesuaikan dengan kegunaannya.
- Tipe 1 untuk umum.
- Tipe 2 adalah tipe 1 yang ditambahkan sulfate yang berguna untuk tanah yang banyak mengandung sulfur seperti daerah tepi pantai.
- Tipe 3 adalah semen yang mengeras lebih cepat dari semen tipe lain, tetapi dalam jangka waktu lama kekokohannya tidak sebaik semen tipe lain. Semen ini banyak digunakan untuk kontruksi emergensi dan tatakan mesin.
- Tipe 4 adalah semen yang mengeras sangat lambat, biasa digunakan untuk pembuatan bendungan. Semen ini paling kokoh dalam jangka waktu lama.
- Tipe 5 adalah semen yang mengandung kadar sulfate yang tinggi. Semen ini banyak digunakan untuk beton di laut.
Lain hal nya dalam standard eropa. Semen dibedakan menjadi 5 kelas: 1 – 5. Mereka dibedakan dari campurannya.
- I: Portland cement – mengandung portland semen dengan tambahan sampai dengan 5% tambahan material lainnya
- II: Portland-composite cement – mengandung portland semen dengan tambahan sampai dengan 35% material lainnya
- III: Blasfurnace cement – mengandung portland semen dengan tambahan material blasfurnace
- IV: Pozzolanic cement – mengandung portland semen dengan tambahan material pozzolan
- V: Composite cement- mengandung portland semen dengan tambahan material blasfurnace dan pozzolan
Indonesia dalam hal ini lebih condong mengikuti standard eropa.
  • SNI 15-2049-2004 - Semen portland / Ordinary Portland Cement (OPC)
  • SNI 15-0302-2004 - Semen portland pozolan / Portland Pozzolan Cement (PPC)
  • SNI 15-7064-2004 - Semen portland komposit
Semen di Pasar Retail
  • Semen Tiga Roda yang ada dipasaran pada umumnya adalah Semen Tiga Roda Jenis PCC (Portland Composite Cement) dengan SNI 15-7064-2004
  • Semen Gresik umumnya dipasaran adalah Semen Gresik Jenis PPC (Portland Pozzolan Cement) dengan SNI 15-0302-2004
  • Semen Bosowa pada umumnya adalah Semen Bosowa Multi Guna dengan SNI 15-7064-2004
  • Semen Holcim pada umumnya adalah Semen Holcim Serba Guna dengan SNI 15-7064-2004
Foto dapat dilihat di http://s856.photobucket.com/albums/ab122/hansbali/blogger/
Kalau kita perhatikan diatas, hanya Semen Gresik yang menggunakan SNI yang berbeda. Semen Gresik menggunakan semen tipe Pozzolan.
Pozzolan vs Composite
Semen Porland Komposit menggunakan gips, blast furnace slag, pozzolan, senyawa silikat, batu kapur dan sebagainya dari 6-35% dari total massa portland semen komposit. Semen Portland Pozzolan menggunakan Pozzolan seperti debu vulkanik, debu hasil pemrosesan batu bara, dan sebagainya sebagai bahan tambahan dengan komposisi dari 6 – 40% dari total massa portland semen pozzolan.
Berbagai studi salah satunya oleh National Science Foundation di Srilanka http://thakshana.nsf.ac.lk/pdf/JNSF1-25/JNSF7_1/JNSF7_1_57.pdf menunjukan penggunaan Pozzolan ini membuat beton semakin lama menjadi lebih kokoh dibanding dengan yang tipe lainnya. Maka tidak salah saya rasa Semen Gresik berani memasang moto “Kokoh, Tak Tertandingi”
Mari kita lihat syarat fisika dari kedua SNI ini. Terdapat beberapa syarat fisika yang harus dipenuhi dalam 2 SNI ini seperti kehalusan, kekekalan (pemuaian dan penyusutan), kekuatan tekan, panas hidrasi, kandungan udara dan waktu pengikatan. Dari syarat-syarat yang ada, hanya ada 1 perbedaan dari 2 SNI ini yaitu waktu pengikatan akhir dengan kata lain waktu yang diperlukan campuran semen untuk terbentuk menjadi padatan yang utuh. Komposit memberikan syarat maximal 375 menit, sedangkan Pozzolan dengan syarat maximal 420 menit. Artinya apa? Pozzolan lebih lama mengeras dibanding Komposit.
Pozzolan juga banyak mempunyai keunggulan lain seperti mengurangi retakan, melindungi besi dari karat, mempunyai ketahanan yang lebih lama, dll ( http://www.naturalpozzolan.com/benefits.html).
Info dari pengguna
Selain dari sisi teori, ada perlunya kita melihat seperti apa dilapangan. Saya menggali info dari beberapa tukang bangunan dan pabrik batako. Dapat saya simpulkan, tidak ada perbedaan mendasar. Perbedaan hanya pada waktu campuran semen mengeras atau dalam bahasa ilmiahya waktu pengikatan akhir. Waktu ini saya rasa tidak terlalu penting semasih dalam syarat SNI.
Jadi mana yang lebih bagus?
Dengan berbagai informasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Semen Gresik lah yang terbaik. Pozzolan telah terbukti lebih kokoh dan memiliki beberapa keunggulan dibanding campuran lainnya.
Ketiga semen lainnya dapat disimpulkan mempunyai kualitas yang hampir sama. Perbedaan hanya dimungkinan pada jarak minimum dan maximum dari suatu syarat di SNI. Jarak ini tentunya tidak jauh karena tujuan dari suatu SNI adalah menyeragamkan mutu suatu produk.
Kalau dilihat dari valuenya, belum tentu Semen Gresik yang terbaik. Semen Gresik berbeda Rp. 5.500,- dengan Semen Bosowa atau sekitar 14.2%. Suatu gap yang sangat besar. Apakah 14.2% dari total nilai semen sesuai dengan keunggulannya? hmm..
Ini semakin membuat kita sadar akan perlunya marketing strategy yang handal. Semen Gresik telah membuktikan diri digunakan diberbagai proyek penting seperti yang terakhir jembatan suramadu yang menyambung jawa dan madura. Moto yang digunakan juga sangat mendukung bahwa Semen Gresik yang terkokoh. Hal ini sering dikomunikasikan ke masyarakat melalui iklan dan presentasi-presentasi. Saya belum pernah melihat iklan Semen Bosowa di tv. Saya rasa Semen Bosowa saat ini menggunakan strategi harga termurah untuk meraih pasar.

Sumber
http://en.wikipedia.org/wiki/Portland_cement

* apapun alasannya, di dalam setiap produksi kami memilih untuk tetap memakai Semen Gresik Jenis PPC (Portland Pozzolan Cement) dengan SNI 15-0302-2004

2. Agregat:



Agregat adalah unsur bangunan yang paling utama untuk membangun sebuah bangunan. Agregat dibedakan menjadi agregat batuan alam dan agregat buatan. Agregat batuan alam dibedakan menjadi dua jenis yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil/batu pecah).
1. Agregat Halus (pasir)
Pasir adalah bahan batuan halus yang terdiri dari butiran dengan ukuran 0,14-5 mm, yang didapat pelapukan batuan secara alami atau dengan cara memecahnya.
Syarat – syarat agregat halus adalah sebagai berikut.

  1. Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras. Butir agregat halus harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca.
  2. Agregat halus tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur melampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci.
  3. Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak, hal tersebut dapat diamati dari warna agregat halus.
  4. Agregat yang berasal dari laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua adukan spesi dan beton.
2.  Agregat Kasar (Krikil/Batu Pecah)
Agregat kasar dibedakan atas 2 macam, yaitu krikil (dari batuan alam) dan kricak (dari batuan alam yang dipecah). Menurut asalnya krikil dapat dibedakan atas; krikil galian, krikil sungai dan krikil pantai. Krikil galian baisanya mengandung zat-zat seperti tanah liat, debu, pasir dan zat-zat organik. Krikil sungai dan krikil pantai biasanya bebas dari zat – zat yang tercampur, permukaannya licin dan bentuknya lebih bulat. Hal ini disebabkan karena pengaruh air. Butir-butir krikil alam yang kasar akan menjamin pengikatan adukan lebih baik. Batu pecah (kricak) adalah agregat kasar yang diperoleh dari batu alam yang dipecah, berukuran 5-70 mm. Panggilingan/pemecahan biasanya dilakukan dengan mesin pemecah batu (Jaw breaker/ crusher).
Menurut ukurannya, krikil/kricak dapat dibedakan atas;
a. Ukuran butir : 5 – 1 0 mm disebut krikil/kricak halus,
b. Ukuran butir : 10-20 mm disebut krikil/kricak sedang,
c. Ukuran butir : 20-40 mm disebut krikil/kricak kasar,
d. Ukuran butir : 40-70 mm disebut krikil/kricak kasar sekali.
e. Ukuran butir >70 mm digunakan untuk konstruksi beton siklop (cyclopen concreten)
Agregat kasar adalah agregat yang tertahan saringan No. 4 (spesifikasi dari AASHTO, American Association of State Highway and Transportation Officials, yang juga digunakan oleh Bina Marga) atau yang tertahan saringan 2,36 mm (standard dari BSI, British Standard Institution atau lebih sering disebut sebagai BS, British Standard). Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.
Syarat – syarat agregat kasar adalah sebagai berikut.
  1. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir keras dan tidak berpori. Agregat kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melebihi 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca.
  2. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.
  3. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang relatif alkali.
  4. Besar butir agregat maksimum tidak boleh lebih dari pada 1/5 jarak terkecil antara bidang-bidang samping cetakan, 1/3 dari tebal pelat atau 3/4 dari jarak bersih minimum batang-batang tulangan.


* pasir adalah bahan dasar yang langsung diambil dari alam tanpa di melalui proses produksi lagi untuk dijadikan campuran beton. Ketersediaan material ini sangat tergantung terhadap cuaca alam. adakalanya sulit untuk mendapat kualitas pasir dengan biji dan tekstur yang baik. Tapi kami selalu berusaha mendapatkan qualitas pasir yang baik guna memperoleh hasil produksi yang baik.


* selain pasir sebagai agregat halus kami biasa menggunakan agregat kasar sebagi bahan campuran beton yang kami produksi. Tentu saja batu splitlah pilihan kami, karena permukaan batu split sangat menunjang kerekatan dan kekuatan beton.


Disini kami ingin menyampaikan pesan bahwa kami berusaha untuk memberikan kualitas prima dari setiap produk kami.

www.grcartikon.co.id

Fine-Art of GFRC Products

Marketing Office:
*Ruko Terminal Mojoagung Blok A-5 Mojotrisno, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur 61248, Indonesia 


 Workshop:
*Jl. Wonoayu Gg. Sawahan 99, Dukuh Mojo, Mojoagung, Jombang, Jawa Timur 61482

 

Contact Person :
Rizqi Daradjad,ST
telp :
0321-490505

081333311500
081233332230